Tuan Nada

1:05 pm Posted by write over the rainbow


Hai, Tuan Nada. Saya jatuh cinta pada anda.

16 Juni 2010
08:36 PM

Butir-butir Pil Kebahagian Ku....

9:37 am Posted by write over the rainbow

Pfiuh… apa gw boleh bilang, kalo gw ‘agak’ capek, akan segala hal yang udah terjadi pada diri gw satu tahun ini. Yah, dimulai tahun kemarin. 2009. Juni 2009. Tepatnya akhir Juni, akhirnya gw sidang juga. Setelah perjalanan panjang selama 1,5 bulan (bersihnya…) menyusun yang namanya Tugas Akhir. Sebenarnya ada SESUATU yang sangat RAHASIA sekali dibalik penyusunan Tugas Akhir ini. Mungkin, kalau saja HAL ITU tidak terjadi mungkin, dorongan pada diri gw untuk menyelesaikan Tugas Akhir nggak ada sama sekali. Tapi mungkin Tuhan punya rencana lain, jadi gw diberi sedikit SENTILAN ama Tuhan lewat orang lain pada bulan April… yang jelas, gw terima kasih sekali pada dua orang ini. Terima Kasih ya, karena kalian, gw bisa menyelesaikan Tugas Akhir gw. Hehehehe… Pasti penasaran ya?? Hehehe… Oke..oke..oke… Jadi April 2009 itu, SAYAH PATAH HATIH cing!! Nah, untuk bangkit dari keterpurukan PATAH HATIH SAYAH mengerjakan TUGAS AKHIR SAYAH sampai AKHIRNYA SAYAH SIDANG. Untuk moment ini, SAYAH BANGGA dengan DIRIH SAYAH SENDIRIH.

Juli 2009. Untuk pertama kalinya, gw nangis depan sahabat gw, Yuliana M. Rahman a.k.a Na. Hahaha, jarang-jarang bahkan boleh dibilang nggak pernah gw nangis depan orang, meski itu orang terdekat sekalipun. Perbedaan pendapat antara gw ama orang tua gw. Yah, sebenarnya udah biasa kali ya, perbedaan pendapat seperti itu terjadi antara orang tua dengan anak, tapi bagi gw, konflik yang terjadi tahun kemarin, mungkin itu untuk pertama kali dalam hidup gw. Hehehe… bukan maksud apa, tapi karena selama ini, apa pun itu yang diminta oleh si gw ini, selalu dipenuhi ama si ortu gw itu. Nah, tiba permintaan gw saat itu ga dipenuhi ‘agak’ naik darah dikit gw jadinya. Akhirnya ya, gw mengalah dan lalui aja hidup apa adanya dengan sisa waktu yang sedikit sekali. Hehehe… pastinya nggak sendirian, ada orang-orang yang jadi penyemangat gw. Gw sebut mereka sebagai Tim Hura-hura. Tapi yang namanya hidup ga selamanya hura-hurakan??? Tim Hura-hura juga berfungsi sebagai Tong Sampah gw. Hihihi…. Jadi adilkan, gw nggak memanfaatkan mereka… hmmm, agak kasar ya ‘memanfaatkan’ tapi ga papalah, sesuai karakter gw yang agak ‘sedikit’ bringas… hahahaha… Yap, gw nggak hanya memanfaatkan mereka pada saat gw sedang jatuh terpuruk tersungkur apa pun itu, gw juga memanfaatkan mereka ketika gw lagi bahagia, senang, gembira ria. Mari kita sebutkan nama mereka satu per satu (sesuai abjad); Mita Novita Sari , Ni Galih Ajeng Tantri, Vita Desi Purnama, Windu Mahesa Anjani, dan Yuliana M. Rahman.



Waktu yang sedikit, gw manfaatkan sebaik mungkin. Enam bulan. Kalau kita lihat dari kalender, mungkin terasa lama, tapi kalau kita jalani, Enam bulan itu terasa nggak nyampe satu bulan. Selesai sidang, seperti biasa mahasiswa selalu mengikuti ceremonial yang namanya Wisuda-an. Hahaha, sebenarnya waktu gw wisuda, greget gw untuk ikutan acara wisuda udah nggak ada lagi. Yaaaahh, namanya juga telat lulus.. hahaha, tapi ga papalah dari pada ga ikutan sama sekali… hihihi… Habis wisudaan, Puji Tuhan, kerjaan ngalir terus.

Agustus 2009. Jadwal gw (hampir tiap hari) penuh dengan briefing, event dan report even (reporter). Jadi nggak kelihatan banget penganggurannya. Whuahahaha… Bulan-bulan berikutnya diisi dengan kegiatan mencari pekerjaan yang lebih ‘menjanjikan’ dan sambil bekerja sebagai freelancer di P. Comm Event Organizer dan sebagai reporter di Rase 102.3 FM Bandung. Bersama Tim Hura-hura + Tong Sampah mencari pekerjaan, sambil menyokong satu-satunya anggota yang belum lulus kuliah. Karena kesibukannya bekerja dia ‘harus’ sedikiiiiittttt terlambat menyelesaikan kuliahnya, Windu Mahesa Anjani. Yah, sambil mencari pekerjaan dan bekerja, kami menyokongnya dan memberi semangat pada beliau untuk menyelesaikan Tugas Akhirnya. Hahaha… Menemaninya ke kampus dan menemaninya sidang (sudah pasti). November menjadi hari bersejarah baginya, karena akhirnya gelar ‘itu’ berhasil disandangnya. Satu minggu dalam bulan November juga gw manfaatkan untuk menyelesaikan revisi + hard cover Tugas Akhir. Everything’s end with DONE. Untuk moment November ini, gw tepati janji gw kan Ndu… loe wisuda, gw masih stay di Bandung. :P

Enam bulan, waktu yang singkat. Ada senang, ada sedih, ada tawa, ada juga air mata. Semuanya seimbang pada enam bulan itu. Antara kebahagiaan dan kesedihan, mereka seimbang takarannya dalam hidup gw. Waktu yang singkat itu juga gw habiskan bersama seseorang yang entah siapa dia sebenarnya dalam hidup gw. Terlalu rumit untuk dijelaskan, tapi cukup dua kata untuknya. “Terima Kasih, Tenyom.” (entah kenapa setiap cerita bagian dia gw jadi mellow… seperti saat gw nulis ini… sialnya Ryan Cabrera lagi ngamen di kuping gw bawain lagu It’s True. Hey kamu, KEPUTUSAN yang kita ambil pada Oktober 2009, ada baiknya juga bagi kita. :))

Meninggalkan kota yang udah kurang lebih empat tahun gw tinggalin, bukanlah hal yang mudah, dan tak segampang membolak-balikkan telapak tangan. Kalau kata lagu, “Terlalu indah untuk dilupakan, terlalu sedih untuk dikenangkan.” Hehehe… empat tahun bukan waktu yang singkat lho…. Banyak yang terjadi pada empat tahun itu. Perjuangan dan pengorbanan hidup di negeri orang terjadi pada diri gw. Jatuh bangun juga gw alami. (lebay ya??? Hahaha… habis gw susah mendeskripsikannya… :P ) Meninggalkan Bandung sama saja melepaskan karir yang sedang gw jalani, meninggalkan teman-teman yang sudah gw anggap seperti saudara sendiri, bahkan lebih dari saudara. Pokoknya nggak gampang bagi gw untuk meninggalkan Bandung. Terlalu banyak yang indah disana. Gw nggak akan pernah bilang, semua kesialan dan kesedihan yang pernah gw alami disana adalah sebuah ketidakberuntungan, tapi gw akan bilang itu sebuah berkat bagi gw. Semua yang pernah terjadi pada diri gw selama empat tahun di Bandung semuanya adalah INDAH. Baik itu senang, sedih, tawa atau tangis sekalipun.

Tapi apa boleh buat, Tuhan adalah editor dalam hidup gw, walaupun gw berharap ada editor beneran yang mau ngorbitin karya gw…. Amin. Hehehe… Tuhan punya rencana lain dalam hidup gw, dan rencana-Nya adalah ‘menerbangkan’ gw kembali ke kota kelahiran gw pada Desember 2009. Maaf, untuk line ini mungkin agak nyerempet ke agama gw (tapi nggak mendalam banget kok..). Peace. Ya, agak sedikit bertolak belakang dengan orang Kristen adanya. Dimana Desember adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristen, gw malah tidak sama sekali rindu akan Desember. Dimana umat Kristen senang meneriakkan, “Desember telah TIBA!!!”, gw malah, “Desember…. Pfufh… Akhirnya datang juga waktu itu…” dengan nada lesu dan mimik muka yang sedih. Bisa dikatakan dengan jujur, NATAL tidak ada dalam diri gw pada 2009. :P Hati gw terlalu abu-abu untuk menikmati hari besar yang bernuansa warna merah, hijau dan putih itu dengan gemerlap bintang emas dan riuh rendah suara lonceng, diikuti kesibukan orang-orang menyiapkan kado natal. Bahkan suara choir gereja pun terasa biasa-biasa saja di telinga. Tak sedikitpun suara gegap gempita itu membuat bulu tengkukku berdiri. Tapi, yaaaa… sekali lagi Tuhan yang memiliki gw, dan gw harus menjalankan apa yang diperintahkan olehnya.

6 Desember 2009, itu hari Minggu. Gw pergi ke gereja. Sendirian. Agak linglung juga sendirian, biasa berdua. #curcol … Hehehe… Terasa asing di gereja itu padahal tiap minggu ikut kebaktian disana. Seperti baru pertama kali datang. Tapi entah kenapa ditengah-tengah kebaktian, tiba-tiba ada yang mengalir di pipi gw. Oh shit. Gw nangis. Rasanya PENGEN BANGET gw teriak dalam gereja “Tenyom, dimanaaaaaaa????? Gw sendirian neh!!!”. Dua jam tahan tangis di gereja, nyiksa banget cing… hahahaha… gw berharap nggak ada yang lihat saat itu, tapi kalau pun dilihat orang, whatever lah… baru kali itu rasanya sepi banget… itu hari minggu terakhir gw ke gereja di Bandung, karena tanggal 12 sampai 13 Desember-nya, gw nggak bisa ke gereja karena punya acara di Gunung bareng teman-teman. (maaf ya Tuhan.. :P)

Tibalah waktunya, 19 Desember 2009, pagi sekali gw bangun, mempersiapkan diri untuk meninggalkan Bandung. Agak lemasssssssssssssssss (masih ‘agak’ ternyata… hahaha… padahal nafsu buat makan aja nggak ada sama sekali…) Rasa malas menggrogoti badan… malas beranjak. Koper siap, tiket pesawat siap. Gw berasa menjadi salah satu finalis kontes nyanyi yang gagal masuk ke babak berikutnya. Whuahahaha… Menggunakan jasa travel ke Bandara, perjalanan rasanya panjaaaaaaaaaaaaaaanggggggg banget… perasaan campur aduk. Sampai Bandara Soekarno – Hatta, ada satu harapan yang ada dalam hati gw, ada perubahan yang diperbuat Tuhan untuk mengembalikan gw ke Bandung. Tapi, sampai kaki gw menyentuh lantai kabin pesawat, sampai safety belt mengekang badan gw, ternyata perubahan itu tidak pernah terjadi. Sampai gw di langit.

Juni 2010. Capek juga menjalani hari, sampai akhirnya tulisan ini dibuat, 20 Juni 2010. Pasang surut emosi gw lalui, mulai dari emosi tinggi, kembali turun, naik lagi, turun lagi, berusaha bertahan, berjuang menghadapi hari. Untuk ini, Tuhan cukup adil sama gw. Dia kasih gw satu sifat yang kata orang sebagian, “Loe beruntung punya sifat ‘itu’. Ajarin gw untuk bisa memiliki sifat ‘itu’“. SABAR. Itu yang Tuhan kasih sama gw. Orang bilang gw beruntung, tapi kalau diri gw sendiri bilangnya gimana?? Beruntung atau tidak?? Hehehe…

Setidaknya, gw bisa bilang, masa kritis sudah lewat, dan sekarang gw sedang masa pemulihan. Masa dimana gw harus menemukan titik yang namanya, SEHAT. Dan untuk itu, gw masih membutuhkan Tim Hura-hura + Tong Sampah, gw masih membutuhkan mereka, butir-butir pil warna-warni yang membantu tubuh ini dalam masa pemulihan. Gw masih membutuhkan Mita Novita Sari, Ni Galih Ajeng Tantri, Windu Mahesa Anjani, Vita Desy Purnama, Yuliana M. Rahman, dan butir-butir pil warna-warni lainnya yang nggak sanggup untuk gw sebutkan namanya bukan karena gw tidak mau, tapi akan lebih baek, jika nama pil-pil itu terukir di hati gw. Karena hati gw adalah tahta bagi mereka. Terima kasih-ku untuk kalian, Pelangi-ku.



20 June 2010;
20: 20 – 23:35 WIB at living room, my house.



P.S :
1. Yang di tag, itu yang ada di hati gw. :p
2. Ada berapa kata ‘tapi’ dalam cerita ini?? Hahaha...
3. Jangan PERNAH mengira kalau gw adalah drugs maniac... hahaha...