Karmanyca’s Story V; Thank You and Dream

10:53 am Posted by write over the rainbow


Jam di dinding menunjukkan pukul 20.33 WIB, Karmanyca baru saja sampai di rumahnya. Dia baru pulang dari Rumah Sakit Bersalin menjenguk kakak iparnya yang baru saja melahirkan anak pertama. Kedua kakinya lelah menginjak pedal gas mobil. Capek yang tak terkira. Ya, capek yang tak terkira. Baru kemarin dia membawa pergi mobilnya keluar dari perbatasan kota Jogja menuju salah satu kabupaten di kota Jogjakarta untuk menghadiri wisuda seorang teman dan baru sampai di rumahnya, Jogjakarta, sore hari. Hari ini, dia harus membawa mobilnya kembali ke Rumah Sakit Bersalin untuk melihat keponakannya yang baru lahir.

Kaki sebelah kiri Karmanyca banyak terdapat lebam biru karena kelelahan, bukan karena penganiayaan. Hal itu biasa terjadi dirinya ketika merasa sangat kelelahan. Badannya terasa gerah, Karmanyca memutuskan untuk mandi. Jam masih menunjukkan pukul 21.17 WIB tapi mata Karmanyca sudah menyipit mengantuk. Berbaring di tempat tidur sambil membaca teenlit yang dipinjam dari teman semasa SMA dulu, Karmanyca sudah mengantuk yang tak tertahan tapi harus ditahannya, karena dia belum curhat kepada Yang Di Atas sana. Setelah itu, Karmanyca tertidur dengan pulasnya.

Pukul 03.20 WIB tiba-tiba Karmanyca terbangun. Matanya membelalak besar. Mimpi itu benar-benar masih diingatnya dengan jelas. Mimpi dimana Karmanyca dan Edwin di malam terakhir di kamarnya. Di dalam pelukan Edwin, Karmanyca mengucapkan ‘Terima Kasih’.
“Win, makasih ya…”, ditatapnya mata pria yang sedang memeluknya itu.
“Makasih untuk apa Karmanyca??”, bingung dengan ucapan ‘Terima Kasih’ dari Karmanyca karena dia merasa tidak memberikan apa-apa atau surprise apapun pada gadis yang sedang dalam pelukannya ini.
“Terima kasih untuk semuanya… “, Karmanyca tersenyum bahagia lalu mencium Edwin.

Edwin hanya bisa diam menyulam senyum manis tapi dalam hatinya merasa bersalah atas semua yang telah dia berikan pada Karmanyca. Semua kebohongan yang telah dia berikan.

Mimpi itu, Karmanyca tak mengerti apa artinya karena pada kenyataannya, pada malam itu tak sekalipun dirinya mengucapkan rasa ‘Terima Kasih’ pada Edwin atas semua yang dia lalui bersama Edwin. Pahit atau manis. Rasa ‘Terima Kasih’ itu tak pernah Karmanyca layangkan pada Edwin.

0 komentar:

Post a Comment